BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kolaborasi merupakan istilah umum yang
sering digunakan untuk menggambarkan suatu hubungan kerja sama yang dilakukan
pihak tertentu. Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang
beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu mengenai kebersamaan, kerja
sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat. Namun
demikian kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang menjadi esensi dari
kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan National Joint Practice Commision (1977)
yang dikutip Siegler dan Whitney (2000) bahwa tidak ada definisi yang mampu
menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya kolaborasi dalam kontek
perawatan kesehatan.
Berdasarkan
kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya
dalam usaha penggambungkan pemikiran. Hal ini sesuai dengan apa yang
dikemukanan oleh Gray (1989) menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai suatu
proses berfikir dimana pihak yang terklibat memandang aspek-aspek perbedaan
dari suatu masalah serta menemukan solusi dari perbedaan tersebut dan
keterbatasan padangan mereka terhadap apa yang dapat dilakukan.
American Medical Assosiation (AMA),
1994, setelah melalui diskusi dan
negosiasi yang panjang dalam kesepakatan hubungan professional dokter dan
perawat, mendefinisikan istilah
kolaborasi sebagai berikut ; Kolaborasi adalah proses dimana dokter dan
perawat merencanakan dan praktek bersama sebagai kolega, bekerja saling
ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan berbagi
nilai-nilai dan saling mengakui dan menghargai terhadap setiap orang yang
berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan masyarakat.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimana konsep
kerja tim dalam keperawatan itu?
1.3
Tujuan
Makalah
ini di buat untuk memenuhi salah satu tugas keperawatan dasar.
1.4
Manfaat
Makalah
ini di buat oleh kami agar kami memahami dan mengaplikasikan langsung dalam
asuhan keperawatan kepada klien tentang konsep kerja tim dalam keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Definisi konsep kerja tim.
1. Definisi
Tim ialah
kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk
mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien (Hunsaker,2001). Kerja tim ialah kerja
berkelompok denganketerampilan yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.
2. Manfaat Kerja Tim
a. Kerja tim dapat memberikan manfaat, antara lain:Pekerjaan
menjadi lebih ringan karena dilakukan bersama
b. Dapat menimbulkan semangat kebersamaan.
c. Lebih efektif dan efisien dibandingkan dikerjakan sendiri
d. Kinerja organisasi lebih meningkat.
3. Tahapan
Pembentukan Tim
Proses pembentukan
tim dapat meliputi serangkaian langkah berikut:
a) Forming: kesadaran akan komitmen bersama untukmembentuk tim
dan penerimaan menjadi anggota tim.
b) Stoming : Muncul badai berupa konflik tentang klarifikasi dan
kepemilikan.
c) Norming : Ada usaha untuk bekerja sama berupa keterlibatan
dan dukungan membuat dan mematuhi norma-norma
baru.
d) Performing: Meningkatkan produktivitas kerja berupa target
pencapaian kinerja dan rasa bangga.
e) Andjouring: Berpisah memberikan pengakuan dan
kepuasan(Hunsaker, 2001)
4. Karakteristik Kerja Tim Efektif
Kerja tim efektif
memiliki sejumlah ciri berikut:
a. Misi tim jelas
b. Suasana
informal
c. Banyak
berdiskusi
d. Banyak
mendengar (Pendengan yang aktif)
e. Kepercayaan dan
keterbukaan
f. Menerima
perbedaan pendapat (saling menghargai)
g. Kritis terhadap
isu-isu tim TAS, dan tidak bersifat pribadi
h. Konsensus
adalah salah satu norma tim TAS
i. Kepemimpinan
efektif
j. Jelas dalam
penilaian
k. Mengabungkan
nilai dan norma
l. Komitmen
(Manning & Curtis, 2003).
2.2 Prinsip kerja tim.
Guna mendukung hal tersebut
diperlukan beberapa prinsip untuk kenyamanan tim yang efektif yaitu :
memperoleh bakat terbaik dari masing-masing individu ; mendemonstrasi dan
mengembangkan kepemimpinan ; merangsang komitmen tim ; memberi inspirasi
keamanan dan antusiasme tim ; membangun sikap tim yang kuat ; memberdayakan
individu ; supaya menonjol dilingkungan tim ; menciptakan lingkungan tim atas
dasar saling percaya dan saling menghormati ; membangun suatu pondasi karakter
tim dan individual ; prilaku yang tidak egois dan rela berkorban ; berpikiran
terbuka.
Seperti tentara diajari cara untuk
beroperasi dan bekerja sebagai sebuah tim dan cara untuk menyesuaikan diri.
Perilaku yang tepat dihargai, sementara perilaku tidak tepat akan dihukum
berat. Jadi dengan mengkondisikan mereka agar bergerak, bertindak, dan
berperilaku sebagai sebuah tim selama pelatihan, mereka mampu bertindak seperti
juga saat sedang berperang. Pelatihan, disiplin, komunikasi, dan umpan balik
yang jelas serta pembatasan, peran yang jelas adalah faktor penting dan
diperlukan untuk mencapain sinergi.
Sebenarnya kerjasama tim yang
efektif sering kali merupakan hasil dari disiplin yang ditentukan oleh
masing-masing anggota tim. Mereka memastikan bahwa tidak hanya perilaku yang
diubah, tetapi setiap anggota memiliki sikap yang tepat untuk mempertahankan
kebersamaan dan kepentingan kelompok. Jelasnya perlu waktu untuk melatih sebuah
tim. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk melatih sepasukan tentara agar siap
berperang. Sama hal nya juga kerjasama tim memerlukan waktu beradaptasi,
terampil berkomunikasi, bergaul, penyesuaian karakter, membentuk
kompetensi, ketegasan, visi dan misi.
2.3
Cara kerja secara tim / kolaborasi.
Agar
dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih dari sekadar
mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama darileadership sebenarnya adalah menciptakan
lingkungan dimana setiap individu mau bekerja secara kooperatif dan
kolaboratif.
Tips berikut mungkin bisa membantu
kita dalam membangun kerja sama tim yang lebih baik.
1. FOKUS
Jelaskan
rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan
teratur. Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan
pekerjaan rutinnya, sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara
keseluruhan. Jadi, sewaktu anggota lainnya sedang berkonsentrasi menyelesaikan
masalah, anggota lain dapat mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-reviewproses dan mengeliminasi masalah-masalah yang
mungkin muncul di masa depan.
2. DEFINISIKAN PERAN
Garis
bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu tim.
Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim terhadap
tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam pelaksanaan
kerja sama tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk mendefinisikan
fungsi mereka. Para anggota tim akan mampu mengambil lebih banyak tanggung jawab
apabila mereka berada dalam posisi yang cocok, dan salah satu dari mereka
mungkin akan dapat mengeluarkan bakat baru yang tidak disadari
sebelumnya.
3. TETAPKAN TUJUAN
Anggota
tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah mereka
untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta
tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan
tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Pantauan dari senior sangat dibutuhkan untuk
menghilangkan sifat-sifat negatif seperti kemalasan, keterlambatan, serta suka
menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikan selalu setiap tujuan dengan jelas, dan
pastikan setiap anggota tim benar-benar memahaminya.
4. BAGIKAN INFORMASI
Informasi
yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Produktivitas dan
moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak informasi yang tidak jelas
berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan. Bagikan dan sebarkanlah
semua informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan
jangan lupa untuk terus meng-update informasi
tersebut sesering mungkin.
5. KEPERCAYAAN
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah
kata-kata Anda sendiri. Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji
untuk memberikan sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji
tersebut. Bila Anda salah satu anggota tim dan pernah berjanji untuk melakukan
sesuatu kepada tim atau pemimpin Anda, maka pastikan juga Anda menepati janji
tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang sama. Jangan ada
'anak emas' dan 'orang istimewa'.
6. DENGARKAN
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain.
Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau
saat brainstorming. Pertimbangkan setiap saran mereka.
Kita tidak akan pernah benar-benar tahu saran dan pendapat mana yang terbaik
sampai kita sendiri membuktikannya. Banyak organisasi menghabiskan dana besar
untuk menyewa konsultan dari luar, tanpa terlebih dahulu menanyakan pendapat
pegawai dan anak buahnya sendiri. Padahal, seringkali merekalah yang paling
tahu problem apa yang terjadi di dalam. Berikan pujian kepada anggota tim kita
dan jadilah seorang pemimpin dan pendengar yang baik.
7. BERSABAR
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan
hasil apa pun, bersabarlah. Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali
mereka bisa mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan
mengamati saja. Bila hal ini tidak terjadi, maka beraksilah. Pecat dan hire orang lain bila memang diperlukan. Tidak ada
gunanya menyimpan 'benalu' di dalam tim.
8. DUKUNGAN
Setiap
anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong mereka
untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk keluar dan
melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam melakukan
tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri. Ubahlah
tanggung jawab setiap anggota tim bila memang dianggap perlu. Ketahuilah
kekuatan dan kelemahan dari setiap anggota tim dan berikan dukungan positif
terhadap kedua hal itu.
9. TUNJUKKAN ANTUSIASME
Antusiasme
mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila mereka melihat
Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang mereka akan memberikan
yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda. Fokuslah juga pada hal-hal
yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat kesalahan orang lain
saja.
10. HAVE FUN
Bangun
semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi yang tinggi
dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa
bersama dan ciptakan suasana yang sesantai mungkin. Tidak ada tujuan yang dapat
dicapai dengan mudah bila suasananya selalu tegang.
Ilustrasi
11. DELEGASI
Jelaskan
apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan), lalu
biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan
seperti apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan cara
mereka sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah
ditetapkan. Bila jadwal reviewhari Selasa
depan, maka jangan menanyakan hasilnya hari ini. Berilah kepercayaan kepada tim
Anda untuk memenuhi deadline masing-masing.
12. BERIKAN PENGHARGAAN
Rayakan
keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan kepada anggota tim tapi tidak
secara individual. Dalam setiap tim akan mempunyai individu yang menonjol pada
bidang tertentu. Kenalilah hal ini dengan cepat melalui performance review process dan gunakan untuk
mendukung kerja sama tim. Hindari semua tindakan yang bisa menimbulkan
kecemburuan di antara anggota. Selalu bicara positif tentang anggota tim Anda
secara keseluruhan. Promosikan talenta, usaha, dedikasi dan kesuksesan mereka.
Terakhir,
yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi kepada semua anggota tim.
Bila Anda berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan dengan tim, gunakanlah
kata 'kita' dan bukan kata 'saya'.
2.4
Hambatan kerja tim.
Macam-macam hambatan :
a. Hambatan yang Controlable ialah hubungan dimana kita
memiliki wewenang dan kekuasaan untuk menghilangkannya, seperti :
§ kurang cukupnya waktu yang dimiliki
oleh seorang atasan terhadap bawahannya
§ kurangnya latihan-latihan yang
dilaksanakan atau yang diperoleh bawahan
§ kurangnya keinginan atau hasrat dari
bawahan untuk berpartisipasi
b. Hambatan-hambatan yang kita dapat pengaruhi, untuk meniadakannya ialah :
§ atasan yang tidak tahu tentang
manajemen peran serta
§ iklim organisasi yang tidak tahu
tentang manajemen peran serta
§ atasan yang tidak mau mencari dan
menyediakan waktu untuk mempraktekkan manajemen peran serta
c. Hambatan yang kita dapat mempengaruhi sedikit sekali
atau menguasai untuk menghilangkannya. Hambatan-hambatan tersebut berupa :
§ lingkungan eksternal organisasi
§ struktur organisasi
§ reputasi organisasi
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan.
Tim ialah
kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk
mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien (Hunsaker,2001). Kerja tim ialah kerja
berkelompok denganketerampilan yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan
bersama secara efektif dan efisien.
prinsip untuk kenyamanan tim yang
efektif yaitu : memperoleh bakat terbaik dari masing-masing individu ;
mendemonstrasi dan mengembangkan kepemimpinan ; merangsang komitmen tim ;
memberi inspirasi keamanan dan antusiasme tim ; membangun sikap tim yang kuat ;
memberdayakan individu ; supaya menonjol dilingkungan tim ; menciptakan
lingkungan tim atas dasar saling percaya dan saling menghormati ; membangun
suatu pondasi karakter tim dan individual ; prilaku yang tidak egois dan rela
berkorban ; berpikiran terbuka.
Cara
kerja secara tim :
1.
FOKUS
2.
DEFINISIKAN PERAN
3.
TETAPKAN TUJUAN
4.
BAGIKAN INFORMASI
5.
KEPERCAYAAN
6. DENGARKAN
7.
BERSABAR
8.
DUKUNGAN
9.
TUNJUKKAN ANTUSIASME
10. HAVE
FUN
11.
DELEGASI
12.
BERIKAN PENGHARGAAN
Macam-macam hambatan :
a. Hambatan yang Controlable
b. Hambatan-hambatan yang kita dapat
pengaruhi
c. Hambatan yang kita dapat mempengaruhi sedikit
sekali atau menguasai untuk menghilangkannya.
3.2
Saran.
Sebagai mahasiswa keperawatan dan ahli medis tentunya
kita harus memahami dan mengaplikasikan langsung dalam tindakan keperawatan
hususnya tentang konsep kerja tim dalam keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Maequis,
Bessie L. 2010. Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan :teori
&aplikasi.Ed.4.Jakarta.EGC
Kuntoro,
agus. 2010. buku ajar menejemen keperawatan. Yogyakarta : nuha medika
http://widiastutidyah.wordpress.com/2011/01/21/makalah-kerjasama-tim-dan-partisipasi-dalam-meningkatkan-kinerja-karyawan/
(di akses pada tanggal 13 April 2014).
0 komentar:
Posting Komentar