BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu
sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem
organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk
kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf
khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Sistem
integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem organ yang
luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, lemak toko dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga
membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam
pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air. Sistem integumen adalah garis
pertama pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus dan mikroba lainnya. Hal ini
juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang
berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk
mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen kulit
termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah,
pembuluh getah bening, saraf dan otot. Mengenai anatomi sistem yg menutupi,
kulit terdiri dari lapisan jaringan epitel (epidermis) yang didukung oleh
lapisan jaringan ikat (dermis) dan lapisan subkutan yang mendasari (hypodermis
atau subcutis).
Selain
kulit, ada pula rambut dan kuku yang termasuk kedalam sistem integumen. Rambut
adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari
epidermis (kulit luar), walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh
di bawah dermis. Serta pada kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut yang mati,
mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari. Kulit ari
pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama kuku adalah
melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta mempertinggi daya
sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara lain terbentuk dari
keratin protein yang kaya akan sulfur.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana struktur dan fungsi kulit ?
2.
Seperti apa kelenjar pada kulit ?
3.
Apa sajakah faktor-faktor yang
mempengaruhi warna kulit?
4.
Bagaimana struktur anatomi kuku dan
rambut ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:
1. Mampu
mendeskripsikan struktur dan fungsi kulit.
2. Mampu
mendeskripsikan kelenjar pada kulit.
3.
Mampu mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi warna kulit.
4.
Mampu mendeskripsikan struktur anatomi
kuku dan rambut.
1.4
Manfaat
Makalah
ini di buat oleh kami agar kami dapat memahami semua hal yang berkaitan dengan
system integumen.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur dan fungsi kulit.
Seluruh tubuh manusia bagian terluar
terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem
integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit
dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan
sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau
lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya,
organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia
terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan
kelenjar susu. Sistem integumen mampumemperbaikisendiri (self-repairing)
& mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh
dengan
dalam tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang
paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh sebanyak 7 %.
Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya kehilangan
cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan
seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila
terjadi kekuatan-kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran
(vibration) dan mendeteksi perubahan-perubahan fisik di lingkungan luar,
sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak
nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-organ internal
dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh
vital.
Kulit
tersusun atas tiga lapisan, yaitu :
1. Epidermis
Epidermis berasal dari ektoderm,
terdiri dari beberapa lapis (multilayer). Epidermis sering kita sebut sebagai
kuit luar.Epidermis merupakan lapisan teratas pada kulit manusia dan memiliki
tebal yang berbeda-beda: 400-600 μm untuk kulit tebal (kulit pada telapak
tangan dan kaki) dan 75-150 μm untuk kulit tipis (kulit selain telapak tangan
dan kaki, memiliki rambut). Selain sel-sel epitel, epidermis juga tersusun atas
lapisan:
- Melanosit, yaitu sel yang
menghasilkan melanin melalui proses melanogenesis.Melanosit (sel pigmen)
terdapat di bagian dasar epidermis. Melanosit menyintesis dan mengeluarkan
melanin sebagai respons terhadap rangsangan hormon hipofisis anterior,
hormon perangsang melanosit (melanocyte stimulating hormone, MSH).
Melanosit merupakan sel-sel khusus epidermis yang terutama terlibat dalam
produksi pigmen melanin yang mewarnai kulit dan rambut. Semakin banyak
melanin, semakin gelap warnanya. Sebagian besar orang yang berkulit gelap
dan bagian-bagian kulit yang berwarna gelap pada orang yang berkulit cerah
(misal puting susu) mengandung pigmen ini dalam jumlah yang lebih banyak.
Warna kulit yang normal bergantung pada ras dan bervariasi dari merah muda
yang cerah hingga cokelat. Penyakit sistemik juga akan memengaruhi warna
kulit . Sebagai contoh, kulit akan tampak kebiruan bila terjadi
inflamasi atau demam. Melanin diyakini dapat menyerap cahaya ultraviolet
dan demikian akan melindungi seseorang terhadap efek pancaran cahaya
ultraviolet dalam sinar matahari yang berbahaya.
- Sel Langerhans, yaitu sel yang
merupakan makrofag turunan sumsum tulang, yang merangsang sel Limfosit T,
mengikat, mengolah, dan merepresentasikan antigen kepada sel Limfosit T.
Dengan demikian, sel Langerhans berperan penting dalam imunologi kulit.Sel-sel imun yang disebut sel Langerhans
terdapat di seluruh epidermis. Sel Langerhans mengenali partikel asing
atau mikroorganisme yang masuk ke kulit dan membangkitkan suatu serangan
imun. Sel Langerhans mungkin bertanggungjawab mengenal dan menyingkirkan
sel-sel kulit displastik dan neoplastik. Sel Langerhans secara fisik
berhubungan dengan saraf-sarah simpatis , yang mengisyaratkan adanya
hubungan antara sistem saraf dan kemampuan kulit melawan infeksi atau
mencegah kanker kulit. Stres dapat memengaruhi fungsi sel Langerhans
dengan meningkatkan rangsang simpatis. Radiasi ultraviolet dapat
merusak sel Langerhans, mengurangi kemampuannya mencegah kanker.
- Sel Merkel, yaitu sel yang
berfungsi sebagai mekanoreseptor sensoris dan berhubungan fungsi dengan
sistem neuroendokrin difus.
- Keratinosit, lapisan eksternal
kulit tersusun atas keratinosit (zat tanduk) dan lapisan ini akan berganti
setiap 3-4 minggu sekali. Keratinosit yang secara bersusun dari lapisan
paling luar hingga paling dalam sebagai berikut:
- Stratum Korneum, terdiri atas
15-20 lapis sel gepeng, tanpa inti dengan sitoplasma yang dipenuhi
keratin. Lapisan ini merupakan lapisan terluar dimana eleidin berubah
menjadi keratin yang tersusun tidak teratur sedangkan serabut elastis dan
retikulernya lebih sedikit sel-sel saling melekat erat.Lebih tebal pada area-area yang banyak
terjadi gesekan (friction) dengan permukaan luar, terutama pada tangan
& kaki. Juga merupakan lapisan keratinosit terluar yang tersusun atas
beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati dan tidak berinti.
- Stratum Lucidum, tidak jelas
terlihat dan bila terlihat berupa lapisan tipis yang homogen, terang
jernih, inti dan batas sel tak terlihat. Stratum lucidum terdiri dari
protein eleidin.Merupakan lapisan sel gepeng yang tidak berinti dan
lapisan ini banyak terdapat pada telapak tangan & kaki.
- Stratum Granulosum, terdiri
atas 2-4lapis sel poligonal gepeng yang sitoplasmanya berisikan granul
keratohialin. Pada membran sel terdapat granula lamela yang mengeluarkan
materi perekat antar sel, yang bekerja sebagai penyaring selektif terhadap
masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.2/3
lapisan ini merupakan lapisan gepeng, dimana sitoplasma berbutir kasar
serta mukosa tidak punya lapisan inti.
- Stratum Spinosum,tersusun dari
beberapa lapis sel di atas stratum basale. Sel pada lapisan ini berbentuk
polihedris dengan inti bulat/lonjong. Pada sajian mikroskop tampak
mempunyai tonjolan sehingga tampak seperti duri yang disebut spinadan
terlihat saling berhubungan dan di dalamnya terdapat fibril sebagaiintercellularbridge.Sel-sel spinosum saling
terikat dengan filamen; filamen ini memiliki fungsi untuk mempertahankan
kohesivitas (kerekatan) antar sel dan melawan efek abrasi. Dengan
demikian, sel-sel spinosum ini banyak terdapat di daerah yang berpotensi
mengalami gesekan seperti telapak kaki.
- Stratum Basal/Germinativum,
merupakan lapisan paling bawah pada epidermis, tersusun dari selapis
sel-sel pigmen basal, berbentuk silindris dan dalam sitoplasmanya
terdapat melanin.Pada lapisan basile
ini terdapat sel-sel mitosis.
Setiap kulit yang mati akan terganti
tiap 3- 4 minggu. Epidermis akan bertambah tebal jika bagian tersebut sering
digunakan. Persambungan antara epidermis dan dermis di sebut rete ridge yang
berfunfgsi sebagai tempat pertukaran nutrisi yang essensial. Dan terdapat
kerutan yang disebut fingers prints. Pada daerah kulit terdapat juga kelenjar
keringat. Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan
duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk
pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan
lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di
bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang
sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh panas,
latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
2. Dermis
Merupakan bagian yang paling penting
di kulit yang sering dianggap sebagai “True Skin” karena 95%
dermis membentuk ketebalan kulit.Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan jaringan subkutis.
Tebalnya bervariasi, yang paling tebal pada
telapak kaki sekitar 3 mm.Kulit jangat
atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung
rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit atau kelenjar minyak,
pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus
arektor pili). Lapisan ini elastis & tahan lama, berisi jaringan kompleks
ujung-ujung syaraf, kelenjar sudorifera, kelenjar. Sebasea, folikel jaringan
rambut & pembuluh darah yang juga merupakan penyedia nutrisi bagi lapisan
dalam epidermis.
Dermis atau cutan (cutaneus), yaitu
lapisan kulit di bawah epidermis. Penyusun utama dari dermis adalah kolagen.
Membentuk bagian terbesar kulit dengan memberikan kekuatan dan struktur pada
kulit, memiliki ketebalan yang bervariasi bergantung pada daerah tubuh dan
mencapai maksimum 4 mm di daerah punggung. Dermis terdiri atas dua lapisan
dengan batas yang tidak nyata, yaitu stratum papilare dan stratum reticular.
- Stratum papilare, yang
merupakan bagian utama dari papila dermis, terdiri atas jaringan ikat
longgar. Pada stratum ini didapati fibroblast, sel mast, makrofag, dan
leukosit yang keluar dari pembuluh (ekstravasasi). Lapisan papila dermis
berada langsung di bawah epidermis tersusun terutama dari sel-sel
fibroblas yang dapat menghasilkan salah satu bentuk kolagen, yaitu suatu
komponen dari jaringan ikat. Dermis juga tersusun dari pembuluh darah dan
limfe, serabut saraf , kelenjar keringat dan sebasea, serta akar rambut.
Suatu bahan mirip gel, asam hialuronat, disekresikan oleh sel-sel jaringan
ikat. Bahan ini mengelilingi protein dan menyebabkan kulit menjadi elastis
dan memiliki turgor (tegangan). Pada seluruh dermis dijumpai pembuluh
darah, saraf sensorik dan simpatis, pembuluh limfe, folikel rambut, serta
kelenjar keringat dan palit. Lapisan ini tipis mengandung jaringan ikat
jarang.
- Stratum retikulare, yang lebih
tebal dari stratum papilare dan tersusun atas jaringan ikat padat tak
teratur. Terdiri atas serabut-serabut penunjang (kolagen, elastin,
retikulin), matiks (cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat
serta fibroblas). Serta terdiri dari sel fibroblast yang memproduksi
kolagen dan retikularis yang terdapat banyak pembuluh darah , limfe, akar
rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus.
Lapisan dermis juga ini mengandung
sel-sel khusus yang membantu mengatur suhu, melawan infeksi, air menyimpan dan
suplai darah dan nutrisi ke kulit. Sel-sel khusus dari dermis juga membantu
dalam mendeteksi sensasi dan memberikan kekuatan dan fleksibilitas untuk kulit.
Komponen dermis meliputi:
- Pembuluh darah berfungsi
sebagai transport oksigen dan nutrisi ke kulit dan mengeluarkan produk
sampah. Kapal ini juga mengangkut vitamin D dari kulit tubuh.
- Pembuluh getah bening sebagai
pasokan (cairan susu yang mengandung sel-sel darah putih dari sistem
kekebalan tubuh) pada jaringan kulit untuk melawan mikroba.
- Kelenjar Keringat untuk
mengatur suhu tubuh dengan mengangkut air ke permukaan kulit di mana ia
dapat menguap untuk mendinginkan kulit.
- Sebasea (minyak) kelenjar yaitu
membantu untuk kulit tahan air dan melindungi terhadap mikroba. Mereka
melekat pada folikel rambut.
- Folikel rambut, seperti rongga
berbentuk tabung yang melampirkan akar rambut dan memberikan nutrisi pada
rambut.
- Sensory reseptor syaraf yang
mengirimkan sensasi seperti sentuhan, nyeri, dan intensitas panas ke otak.
- Kolagen protein struktural tangguh
yang memegang otot dan organ di tempat dan memberikan kekuatan dan bentuk
ke jaringan tubuh.
- Elastin protein karet yang
memberikan elastisitas dan membuat kulit merenggang. Hal ini juga
ditemukan di ligamen, organ, otot dan dinding arteri.
3. Subkutan
atau Hipodermis
Pada bagian subdermis ini terdiri
atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya.Pada lapisan
ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening. Untuk sel
lemak pada subdermis, sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa. Lapisan
terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang menghasilkan banyak lemak.
Disebut juga panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur internal seperti
otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan penyekatan
panas.Sebagai bantalan terhadap trauma. Tempat penumpukan energi.
Lapisan ini terutama mengandung
jaringan lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar
dengan permukaan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf
menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai
bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk
kontur tubuh dan sebagai cadangan makanan. Ketebalan dan kedalaman jaringan
lemak bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan
paling tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit
dalam jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya
berisi banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta
makin kehilangan kontur.
Fungsi
kulit.
Kulit
mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :
1.
Pelindung atau proteksi
Epidermis
terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringanjaringan tubuh di
sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruhpengaruh luar seperti luka dan
serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan
tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh,
menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh
serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari
matahari.
2.
Penerima rangsang
Kulit
sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit,
suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa
dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3.
Pengatur panas atau thermoregulasi
Kulit
mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta
melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat
memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,50C.
Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan
penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah
salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan
hilang dengan penguapan keringat.
4.
Pengeluaran (ekskresi)
Kulit
mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat
yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan
zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan
melalui keringat tetapi juga melalui penguapan airtransepidermis sebagai
pembentukan keringat yang tidak disadari.
5.
Penyimpanan.
Kulit
dapat menyimpan lemak di dalam kelenjar lemak.
6.
Penyerapan terbatas
Kulit
dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat
diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui
kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis.
Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran
kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran
darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7.
Penunjang penampilan
Fungsi
yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan
bersih akan dapat menunjang penampilan Fungsi lain dari kulit yaitu kulit dapat
mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit memerah, pucat maupun konstraksi
otot penegak rambut.
2.2 Kelenjar pada kulit.
Di dalam lapisan kulit jangat
terdapat dua macam kelenjar yaitu kelenjar keringat dan kelenjar palit.
a. Kelenjar
keringat
Kelenjar keringat terdiri dari
fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam
pipa yang bermuara pada permukaan kulit, membentuk pori-pori
keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan
lebih banyak terdapat di permukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di
bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu membuang
sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang oleh
panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu. Ada dua jenis
kelenjar keringat yaitu :
1) Kelenjar
keringat ekrin, kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat
yang mengandung 95 – 97 % air Dan mengandung beberapa mineral, seperti garam,
sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolisma seluler.
Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan
telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua
juta dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.
Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya
bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2) Kelenjar
keringat apokrin, yang hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar,
daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang
agak kental, berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel
kelenjar ini mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau.
Muaranya berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut.
Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit
cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
setelah usia akil baligh dan aktivitasnya dipengaruhi oleh hormon.
b. Kelenjar
palit
Kelenjar palit terletak pada
bagian atas kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari
gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel).
Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan
rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak
tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama
pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut
hanya mempunyai satu kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada
saluran folikel rambut. Pada kulit kepala, kelenjar palit menghasilkan
minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa,
ditemukan bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebasea membesar sedangkan folikel
rambut mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi
minyak dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan
lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
2.3 Faktor-faktor yang
mempengaruhi warna kulit.
Warna kulit sangat beragam, dari
yang berwarna putih mulus, kuning, coklat, kemerahan atau hitam. Setiap warna
kulit mempunyai keunikan tersendiri yang jika dirawat dengan baik dapat
menampilkan karakter yang menarik. Warna kulit terutama ditentukan oleh :
1. Oxyhemoglobin yang
berwarna merah
2.
Hemoglobin tereduksi yang berwarna merah kebiruan
3. Melanin
yang berwarna coklat
4. Keratohyalin yang
memberikan penampakan opaque pada kulit, serta
5.
Lapisan stratum corneum yang memiliki warna putih kekuningan
atau keabu-
abuan.
Dari semua bahan-bahan pembangun
warna kulit, yang paling menentukan warna kulit adalah pigmen melanin.
Banyaknya pigmen melanin di dalam kulit ditentukan oleh faktor-faktor ras,
individu, dan lingkungan. Melanin dibuat dari tirosin sejenis asam amino dan
dengan oksidasi, tirosin diubah menjadi butir-butir melanin yang berwarna
coklat, serta untuk proses ini perlu adanya enzimtirosinase dan
oksigen. Oksidasi tirosin menjadi melanin berlangsung lebih lancar pada suhu
yang lebih tinggi atau di bawah sinar ultra violet. Jumlah, tipe, ukuran dan
distribusi pigmen melanin ini akan menentukan variasi warna kulit berbagai
golongan ras atau bangsa di dunia. Proses pembentukan pigmen melanin kulit
terjadi pada butir-butir melanosom yang dihasilkan oleh
sel-sel melanosit yang terdapat di antara sel-sel basal keratinosit di dalam
lapisan benih.
2.4 Struktur anatomi
kuku dan rambut.
1.
Struktur anatomi rambut.
Rambut adalah organ seperti benang
yang tumbuh di kulit terutama. Rambut muncul dari epidermis (kulit luar),
walaupun berasal dari folikel rambut yang berada jauh di bawah dermis. Struktur
mirip rambut, yang disebut trikoma, juga ditemukan pada tumbuhan. Rambut
terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari
falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Pertumbuhan rambut dimulai pada
bulanke 3 masajanin. Mula-mula epidermis mengalami invasike dermis. Pertumbuhan
rambut pertama kali terjadi pad adaerah :alis, dagu, bibir atas selanjutnya
diikuti bagian lain yang akan di tutup kulit tipis. Invasi epidermis ini akan
menjadi folikel rambut yang nantinya akan tumbuh menjadirambut.Pada bulanke
5 sampaike6 janin mempunyai rambut yang sangat halus yang disebut Lanugo.
Sebelum lahir Lanugo rontok, kecuali pada daerah :alis, kelopak mata dan
kulitkepala. Beberapa bulan setelah lahir, rambut-rambut ini rontok, diganti
yang lebih kasar yang disebut vellus. Padamasapuber :tumbuh rambut di sekitar
saxila dan pubes. Pada pria juga tumbuh kumis, jenggot, dan lain-lain. Rambut
kasar terdapat pada :kepala, alis dan tumbuh pada masapuber, disebutsebagai
“Terminal Hairs”.
- Struktur Rambut
Ada
dua macam keratin rambut, yaitu :
- Keratin Lunak :terdapat pada
seluruh permukaan kulit, terutama kulit tebal, yaitu pada bagian medulla
rambut. Secara Histologis :terlihat perubahan sel-sel epidermis :
mula-mula sitoplasma mengandung keratohialin berubah menjadi sel-sel
jernih (Str. Lusidum), dan selanjutnya sel-sel mengalami keratinisasi kemudian
desquamasi.
- Keratin keras :terdapat pada
kuku, kutikula dan kortex rambut. Pembentukannya tidak melalui butir-butir
keratohialin, Str. Lusidum, tetapi perubahannya terjadi perlahan-lahan
dari sel-sel epidermis yang tetap hidup, menjadi keratin. Keratin keras
bersifat keras, tidak mengalami desquamasi dan lebih banyak mengandung
sullfur.
Rambut
terdiri dari medula yang terdiri dari keratin lunak dan kortex serta kutikula
yang terdiri dari keratin keras.
- Medula: Merupakan bagian tengah
rambut, terdiri dari sel-sel yang mengalami keratinisasi. Sel-selnya
terpisah satu sama lain, dan antara sel-sel kadang-kadang terdapat udara /
cairan. Bagian ini tak terdapat pada rambut tipis / halus.
- Kortex : Merupakan
bagian terbesar dari rambut, terdiri dari sel-sel berbentuk runcing,
yang mengalami keratinisasi dan banyak mengandung pigmen.
- Kutikula : Merupakan membran
tipis, terdiri dari sel-sel pipih/gepeng yang mengalami keratinisasi,
transparan. Secara mikroskopis tersusun seperti genting, terdiri dari 1-3
lapis sel-sel yang sebagian mengalami keratinisasi.
Pada rambut terdapat folikel-folikel
rambut. Folikel rambut terdiri dari komponen dermis dan epidermis. Pada
dasarnya folikel rambut bagian dermis terlihat menonjol, disebut papila yang
terdiri dari :jaringan ikat, pembuluh darah dan sel-sel saraf .Bagian luar
papilla diliputi sel-sel epitel yang disebut germinal matrik, dan ujung folikel
rambut tampak membesar. Sel-sel germinal matrik (puncak papila) berproliferasi
membentuk rambut yang dapat tumbuh terus.
Dan
untuk warna yang ada pada rambut tergantung kualitas dan kuantitas pigmen
korteks. Bila sedikit / kurang tampak putih. Campuran rambut putih dan
berpigmen, tampak abu-abu (uban). Rambut coklat atau hitam disebabkan oleh
adanya melanin. Melanosit terdapat pada matrix folikel rambut, yang dapat
mengalami mitosis. Melanosit kemudian akan terdorong keatas.
Aliran
darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis. Arteri membentuk
anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di jaringan
subkutan, tepat di bawah dermis. Cabang-cabang berjalan ke superficial dan
kedalam. Fungsi vaskularisasi yang kedalam ini adalah untuk memelihara jaringan
lemak dan folikel rambut.
Cabang yang menembus stratum
reticulare, member cabang ke :folikel rambut, kelenjar keringat dan kelenjar
sebasea. Pada perbatasan Str. Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2
yang disebut Rete Sub Papillare berupa pembuluh darah yang lebih kecil.
Arteriole-arteriole dari retesubpapillare berjalan kearah epidermis dan berubah
menjadi anyaman kapiler (capilary beds). Pembuluh kapiler ini terdapat pada
tepat di bawah epidermis, sekitar matrik folikel rambut, papilla folikel
rambut, sekitar kelenjar keringat dan sebasea. Selain itu di bagian superfisial
di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang disebut
pleksuspapilaris.
Pada keadaan temperature udara lebih
rendah dari tubuh maka kapiler venulae di stratum papilare dan subpapilare
menyempit sehingga temperature tubuh tidak banyak yang hilang. Bila udara panas
kelenjar keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan venulae dilatasi
penguapan keringat.
Ada
beberapa fungsi rambut, diantaranya :
- Melindungi kulit dari pengaruh
buruk:Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak mengalir ke mata,
bulu hidung (vibrissae).
- Menyarig udara pada hidung.
- Serta berfungsi sebagai
pengatur suhu.
- Pendorong penguapan keringat.
- Indera peraba yang sensitive.
Saat
pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
- Fase pertumbuhan (Anagen)
Sel-sel
matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke
atas. Aktivitas ini lamanya 2-6 tahun 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit
kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada satu saat.
2. Fase Peralihan (Katagen)
Masa
peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut.
Bagian tengah akar rambut menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan
mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada (club) berlangsung 2-3 minggu.
3. Fase Istirahat(Telogen)
Berlangsung
kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok
dalam tiap harinya. Faktor pendukung terjadinya kerontokan rambut jika terjadi
trauma , stress dan sebagainya.
2.Struktur
anatomi kuku.
Kuku tumbuh dari sel mirip gel lembut
yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai tumbuh dari ujung jari.
Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari kotoran. Fungsi utama
kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf, serta
mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan rambut yang antara
lain terbentuk dari keratin protein yang kaya akan sulfur.
Pada kulit di bawah kuku terdapat
banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah kuat sehingga menimbulkan
warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi, kuku merupakan bagian terkeras
dari tubuh karena kandungan airnya sangat sedikit. Pertumbuhan kuku jari tangan
dalam satu minggu rata-rata 0,5 – 1,5 mm, empat kali lebih cepat dari
pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga dipengaruhi oleh panas tubuh.
Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan kuku. Sebaliknya, kalau
kekurangan gizi atau menderita anoreksia nervosa, pertumbuhan kuku sangat
lamban dan rapuh. Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
Lapisan kuku terdiri dari tiga lapisan horizontal yang
masing-masing adalah:
1. Lapisan dorsal
tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal (1/3 bagian).
2. Lapisan
intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3 bagian).
3. Lapisan ventral
yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium yang mengandung
keratin lunak.
Lunula atau bulan sabit terletak di proksimal lapisan
kuku. Lunula merupakan ujung akhir matriks kuku. Warna putih lunula disebabkan
epitel yang lebih tebal dari epitel kasar kuku dan kurang melekatnya epitel
dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh drah kurang dipancarkan. Daerah di
bawah lapisan kuku disebut hiponikium. Alur kuku dan lipat kuku merupakan batas
dan pelindung kuku. Lipat kuku proksimal merupakan perluasan epidermis, bersama
kuku yang melindungi matriks kuku. Produk akhirnya adalah kutikel. Pada matriks kuku terdapat
sel melanosit
Bagian kuku terdiri dari:
- Matriks kuku merupakan
pembentuk jaringan kuku yang baru.
- Dinding kuku (nail wall)
merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
- Dasar kuku (nail bed) merupakan
bagian kulit yang ditutupi kuku.
- Alur kuku (nail grove)
merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
- Akar kuku (nail root) merupakan
bagian proksimal kuku.
- Lempeng kuku (nail plate)
merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
- Lunula merupakan bagian lempeng
kuku yang berwarna putih didekat akar kuku berbentuk bulan sabit, sering
tertutup oleh kulit.
- Eponikium (kutikula) merupakan
dinding kuku bagian proksima, kulit arinya menutupi bagian permukaan
lempeng kuku.
- Hiponikium merupakan dasar
kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas (free edge) menebal.
Fisiologi Sistem Integumen
Fungsi Kulit
1. Kulit
memiliki banyak fungsi diantaranya adalah :
a. Menutupi
dan melindungi organ – organ dibawahnya
b. Melindungi
tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing
c. Pengaturan
suhu
d. Ekskresi
: melalui perspirasi atau berkeringat, membuang sejumlah kecil urea.
e. Sintesis
: konversi 7-dehydrocholesterol menjadi vit D3 (Cholecalciferol) dengan bantuan
sinar UV.
f. Tempat
penimbun lemak.
2. Sensori
persepsi : mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri, sentuhan atau
raba, tekananFisika dasar hilangnya panas dari kulit
a. Radiasi
(60%) : kehilangan panas dalam bentuk infra merah (gelombang elektromagnetik)
b. Konduksi
(3%) : melalui konduksi langsung dari permukaan tubuh ke benda-benda lain.
Sedangkan konduksi ke udara (15%) terjadi jika suhu diudara lebih rendah dari
suhu tubuh.
c. Konveksi
: terjadi jika udara yang telah panas bersentuhan dengan tubuh dari proses
konduksi menyebarkan panas ke udara lainnya yang masih dingin. Kecepatan ini
makin meningkat apabila ada angin.
d. Evaporasi
: sebagai mekanisme pendinginan yang penting pada suhu tubuh sangat tinggi.
3. Proses
Berkeringat
Panas
merangsang hipotalamus anaterior (area preoptik), impuls dipindahkan melalui
jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui saraf simpatis ke kulit ke
seluruh tubuh. Saraf simpatis merangsang kelenjar keringat untuk memproduksi
keringat.
4.Warna
Pada Kulit dan Fungsi Melanin
Kulit
mendapatkan warna dari 3 faktor :
a. Adanya
melanin (pigmen gelap yang diproduksi melanosit) : Melanin berfungsi untuk
melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berlebih
b. Pigmen
berwarna kuning (karoten) : Dalam sel lemak dermis dan hipodermis
c.
Warna darah : Dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis
5.
Proses dan Tahapan Penyembuhan luka
Fase-fase
penyembuhan luka
· Fase
Inflamasi : terjadi sejak terjadi luka sampai kira-kira hari ke-5. Fase ini
menyebabkan pendarahan, dan menghentikannya dengan cara vasokonstriksi,
retraksi atau pengerutan pembuluh darah yang putus dan reaksi hemostatis
terjadi karena trombosit dan jala fibrin keluar sehingga menyebabkan pembekuan.
reaksi inflamasi yaitu sel mast menghasilkan serotenin dan histamin yang
menyebabkan eksudasi cairan dan peradangan itu menyebabkan membengkak, terjadi
kemerahan, rasa nyeri dan panas.
· Fase
Poliperasi : berasal dari sel mensenkrim yang belum deferensiasi menghasilkan
mukopolisakarida, asam amino glisin dan prolin yang merupakan bahan dasar
kolagen, serat yang akan mempertautkan tepi luka. Proses ini baru berhenti
setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka.
· Fase
Peyudahan : odim dan sel radang di serap sel muda menjadi matang, kapiler baru
menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap sisanya mengerut
sesuai dengan regangan yang ada, selama proses ini dihasilkan jaringan parut
yang pucat, tipis dan lemas serta mudah di gerakkan dari dasar.
6.
Kelenjar-Kelenjar Pada Kulit dan Fungsinya
:
a.
Kelenjar Sudoriferus atau Kelenjar Keringat
1.
Eccrine atau Mesocrin : fungsinya mengatur suhu tubuh, mengeluarkan keringat
dengan proses fisiologis.
2.
Apokrin atau Odiferus : fungsinya menghasilkan keringat yang
mengandung lemak, mengeluarkan keringat dengan bau husus terdapat di ketiak,
areola mamae, labium mayora, anal dan genital.
b.
Kelenjar Sebaseous atau Kelenjar Minyak
sekret
dari kelenjar ini disebut sebum fungsinya melembabkan kulit, mencegah
terjadinya absorpsi dan penguapan dari kulit.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Bahwa didalam tubuh manusia terdapat
berbagai macam sistem yang beragam yang masing-masing mempunyai fungsi,
struktur dan tata letak yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem
integumen, yang sangat berperan dalam melindungi sistem-sistem yang berada
didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu
juga masih banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu
menjaga suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka
bisa disimpulkan bahwa sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal
dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.
3.2 Saran.
Kulit merupakan bagian yang sangat
penting untuk melindungi bagian organ dalamnya sehingga diperlukan perhatian
yang cukup untuk menjaga kulit dengan melakukan perawatan serta mempertahankan
kesehatannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ethel Sloane.2003. Anatomi dan fisiologi untuk pemula.Jakarta
Penerbit:
Buku Kedokteran EGC
Guyton & Hall.2012.Buku ajar fisiologi kedokteran.Jakarta
Penerbit: Buku Kedokteran EGC
Syaifuddin.
2009. Fisiologi tubuh manusia untuk
mahasiswa keperawatan. Jakarta
Penerbit:
Salemba Medika.
http://www.scribd.com/doc/52471266/8/Kelenjar-pada-kulit
(Di akses tanggal 11Mei 2014).
http://www.docstoc.com/docs/58180799/Anatomi-dan-fisiologi-sistem-integumen-(kulit)
(Di akses tanggal 11 Mei 2014).
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_integumen (Di akses tanggal 11 Mei 2014).
0 komentar:
Posting Komentar